"Sejarah Terjadinya Perang Badar"


Perang badar adalah pertempuran besar pertama antara umat islam melawan kaum kafir Quraisy yang terjadi pada hari jum’at 17 Ramadhan 2 Hijriah. Pada hari itulah Allah memberikan kemenangan kepada Islam dan para pemeluknya, membungkam kemusyrikan dan menghancurkan semua sarana dan golongannya. kisah perang badar adalah peristiwa yang paling terkenal dan sangat banyak terdapat hikmah dan pelajaran didalamnya. Perang badar juga disebut sebagai peristiwa besar karena perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini dinamakan Allah dengan Yaum Al-Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah hendak membedakan antra yang haq dengan yang batil.

Badar adalah tempat nama sebuah tempat yang terletak diantara Mekkah dan Madinah, yang terkenal dengan sumurnya. Nama kampung ini dikaitkan dengan nama seorang lelaki yang bernama Badar Ibnun Narain. Asy-Syabi mengatakan bahwa Badar adalah nama sebuah sumur milik seorang lelaki yang dikenal dengan sebutan Badar.

Dalam perang ini Rasulullah memimpin langsung aksi penyerangan yang hanya melibatkan sekitar 313 orang muslim, 8 pedang, 6 baju perang, 70 ekor unta, 2 ekor kuda dan ada juga yang bersenjata dengan pelepah kurma. Sedangkan kaum Quraisy memiliki 1.000 orang, 600 persenjataan lengkap, 700 unta, dan 300 kuda. Namun, semangat jihad yang membara di bulan Ramadan membuat pasukan Islam berhasil menewaskan tiga pimpinan perang dari kaum Quraisy, yakni Utbah, Syaibah, dan Walid bin Utbah.

Berikut ini kisah perang badar dari penyebab hingga kemenangan umat Islam di bulan Ramadan:

Pada mulanya umat Islam diuji buat berpuasa pertama kali pada siang bulan Ramadhan, kemudian pada bulan yang sama diuji lagi berperang bersama Rasulullah, semasa mereka sedang berpuasa. Sebenarnya peperangan itu bukan dirancang dari awal karena tujuan Nabi Muhammad bersama pasukannya keluar dari Madinah untuk mencegah kafilah dagang Quraisy menceroboh ke dalam kawasan Madinah. Madinah terletak dilaluan antara Mekkah dengan Syam. Karena itu apabila kafilah dagang Quraisy mau pergi ke Syam, mereka melalui jalan yang berhampiran dengan Madinah. Begitu juga perjalan pulang dari Syam, mereka melalui jalan yang sama. 

Peperangan Badar juga berlaku karena keangkuhan Abu Jahal yang memimpin pasukan tentara Quraisy. Pada mulanya tujuan mereka keluar dari Mekkah adalah mau menyelamatkan kafilah dagang Quraisy yang dilaporkan dirampas oleh Nabi Muhammad dan pengikutnya. Abu jahal mewajibkan semua lelaki dewasa di Mekkah keluar bersamanya ataupun mewakilkan orang lain sebagai penggantinya. Abu Lahab yang tidak dapat turut serta mewakilkan Ashi bin Hisyam sebagai penggantinya.

       Pasukan Quraisy membuat persiapan yang secukupnya untuk berperang dengan pasukan nabi Muhammad. jumlah mereka sebanyak 1300 orang serta dilengkapi tentara sebanyak 200 orang dan 600 orang diantara mereka memakai baju besi. Karena yakin dengan kekuatan mereka maka Abu jahal tetap mau berperang dengan Nabi Muhammad walaupun sudah tau kafilah dagang Quraisy sudah selamat sampai ke Mekkah. Malah Abu Sufyan sendiri menyuruh mereka pulang semula ke Mekkah karena tidak perlu lagi memburu nabi Muhammad dan pengikutnya. 

       Namun, Abu jahal tetap juga meneruskan perjalan ke Badar dengan alasan mau mengajak pasukan tentaranya bersuka ria menjamu selera dengan menyembelih unta sambil meminum-minuman keras dan memuaskan nafsu mereka dengan wanita-wanita yang mengiringi perjalanan pasukan Quraisy.

       Nabi Muhammad sudah mengetahui kemarahan pasukan Quraisy itu, maka  bersegera beliau untuk bermusyawarah dengan anggota pasukannya yang terdiri daripada kaum Anshar dan Muhajirin. Mereka menyatakan kesanggupan berhadapan dengan pasukan Quraisy. Akhirnya berlakulah peperangan Badar.

       Dalam peristiwa ini keimanan kaum muslimin betul-betul diuji. Dengan akidah yang kokoh tersebut merupakan modal untuk meraih kemenangan. Sehingga Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kamum muslimin dan memenangkan mereka diatas musuh-musuh Islam. Padahal saat itu bilangan pasukan kaum Quraisy sangat banyak dibandingkan dengan kaum muslimin yang sedikit yang mereka tidak mempunyai semua senjata dan perlengkapan yang diperlukan.

       Kemudian Allah membuat setan serta bala tentaranya terhina. Karena itulah Allah SWT. Berfirman dalan surah Al-Imran seraya menyebutkan anugerahnya kepada hambanya yang mukmin dan bala tentaranya yang bertakwa:

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللّٰهُ بِبَدْرٍ وَّاَنْتُمْ اَذِلَّةٌ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: “Dan sungguh, Allah telah menolong kamu dalam perang Badar, padahal kamu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, agar kamu mensyukuri-Nya.” (Q.S Al-Imran:123)

       Maksud Allah menurunkan ayat ini agar kalian mengetahui bahwa kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah, bukan karena banyaknya pasukan dan persenjataannya. Kemudian Ar-Rabi Ibnu Anas mengatakan bahwa Allah membantuk kaum muslim dengan 1000 malaikat, kemudian bantuang menjadi 3000 malaikat lalu, ditambah lagi menjadi 5000 malaikat. Kedatangan ribuan malaikat lainnya menyusul mereka yang seribu itu secara berturut-turut. Peristiwa tersebut terjadi dalam perang Badar yang dikenal bahwa para malaikat ikut hanya dalam peperangan Badar. Allah menurunkan malaikat ini kecuali sebagai berita gembira buat kalian, untuk menenangkan hati kalian.

       Rasulullah senantiasa mendidik dan mendorong para sahabatnya agar menjadi orang-orang yang memiliki semangat dan keinginan  kuat serta gigih memperjuangkan cita-citanya layaknya gunung-gunung yang koko. Sehingga jiwa mereka dipenuhi dengan keberanian dan kepedulian berkorban serta memiliki harapan untuk menang atas musuhnya.


Oleh: Misbah Muniroh

Posting Komentar

0 Komentar