Bulan Sya’ban, Bulan Shalawat


sumber foto: islami.co

Tidak terasa, sekarang, kita sudah memasuki bulan Sya’ban. Bulan Sya’ban ini ternyata memiliki banyak keutamaan. Sayangnya, kehadiran Sya’ban kerap diabaikan oleh umat Islam karena sudah sibuk dengan Rajab dan persiapan menyambut Ramadhan. Salah satu keutamaan Sya’ban adalah bulan ini merupakan saat yang tepat untuk memperbanyak shalawat, sampai-sampai Sya’ban juga mendapat julukan sebagai bulan shalawat.


Bulan Sya’ban, Bulan Shalawat. Mengapa diberi nama demikian? Sebab, pada salah satu ayat al-Qur’an yang diturunkan pada bulan Sya’ban, yaitu Surah  Al-Ahzab ayat 56 diperintahkan kepada kaum muslimin untuk bershalawat.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya.”

Dikatakan oleh Rasulullah Saw., “Barang siapa bershalawat kepadaku, maka akan mendapatkan rahmat Allah Swt. Apabila bershalawat 10 kali, maka akan mendapat 100 rahmat. Apabila 100 kali bershalawat, maka akan mendapatkan 1000 rahmat Allah, dan barang siapa setiap harinya mengamalkan 1000 kali shalawat, maka tidak akan meninggal, kecuali Allah menampakkan kepadanya kedudukannya di dalam surga”.

Adapun amalan lain yang juga dapat dilakukan di bulan ini, yaitu berpuasa. Bahkan, Nabi Saw. sendiri banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya, selain puasa wajib di bulan Ramadhan. Dari Aisya r.a., beliau mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
“Rasulullah Saw. biasa berpuasa, sampai kami katakan bahwa beliau tidak berbuka. Beliau pun berbuka sampai kami katakan bahwa beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah Saw. berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadhan. Aku pun tidak pernah melihat baliau berpuasa yang lebih banyak dari pada berpuasa di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969 dan Muslim No. 1156).

Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmum berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Sya’ban.” Nabi Saw. bersabda:
ذَلِكَ شَهْرُ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهٌ بَيْنَ رَجَبِ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرُ تُرْفَعُ فِيْهِ الْاَعْمَالُ اِلَى رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ فَاُحِبَّ اَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَاَنَا صَاءِمٌ
“Bulan Sya’ban adalah bulan dimana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan”. (HR. An-Nasa’i)

Setelah membaca dan mengetahui keutamaan bulan Sya’ban serta amalan-amalan yang sebaiknya dilakukan, yuk, kita berlomba-lomba dalam kebaikan pada bulan Sya’ban ini. Semoga kita semua dalam perlindungan Allah dan dilancarkan semua urusan.



Oleh: Leni Yuniarti

Posting Komentar

11 Komentar