Menangkal Hoax dengan Tabayyun

Kecanggihan teknologi kini tidak asing lagi dari genggaman kita, terutama media sosial yang memberikan pengaruh luar biasa dalam kehidupan untuk berkomunikasi. Dari segi positif penggunaannya, fasilitas media sosial ini memberikan kemudahan dalam berbagi informasi. Namun, ternyata, kemudahan ini juga bisa menjadi kekurangan dari pesatnya kemajuan teknologi dalam hal menyebar informasi. Ada beberapa oknum yang menyalahgunakannya untuk menyebarkan informasi yang tidak benar di media sosial, yang mana kita sering mendengarnya dengan sebutan “hoax”.

Hoax merupakan sebuah berita atau informasi yang menyimpang bahkan sama sekali tidak terbukti kebenarannya yang disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan kecanggihan media sosial saat ini untuk menghasut, memfitnah, merendahkan, atau dengan maksud lainnya. Hal ini tentu sangat meresahkan di dunia maya, padahal sudah diancam keras dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) bagi penyebar hoax, terdapat pada pasal 28 ayat 1 yang menyatakan setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik dapat diancam pidana berdasarkan pasal 45A ayat 1 UU 19/2016, yaitu dipidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak 1 miliyar. Akan tetapi, walaupun Undang-Undang tersebut begitu gencar diberitakan, sayangnya masih banyak yang menganggap hal itu sepele bahkan makin menjadi-jadi.

Mengingat bahayanya bagi kita menerima dan membagikan informasi yang tidak benar, maka penting untuk pandai dalam menangkal informasi demi menghindari hoax. Salah satu caranya, yaitu dengan cara tidak menerima informasi secara mentah-mentah dan tabayyun. Tabayyun berarti mengedepankan klarifikasi, mencari hakikat berita dan mencari seluk-beluknya. Di dalam al-Qur’an, tabayyun diatur dalam Q.S. Al-Hujurat ayat 6.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”

Pada ayat tersebut, sudah sangat jelas dianjurkan bagi siapapun apabila menerima informasi harus terlebih dahulu memeriksa kebenarannya dengan teliti sebelum menyebarkannya kepada orang lain. Tidak hanya itu saja, kita juga dianjurkan agar tidak langsung berprasangka buruk terhadap seseorang yang diberitakan.

Lalu, bagaimanakah caranya kita bertabayyun di era sekarang ini? Berikut tipsnya.

1.      Membaca informasi sampai selesai secara runtut.

2.      Berhati-hati dan jangan mudah terkecoh dengan judul di suatu berita

3.      Periksa kebenaran melalui berbagai sumber pemberitaan yang benar dan resmi.

4.      Tahan terlebih dahulu suatu berita sebelum kita periksa kebenarannya.

5.      Sebarkan informasi atau fakta yang bermanfaat agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

1. 

Bijaklah dalam bersosial media dan biasakan tabayyun saat menerima suatu berita karena banyak sekali manfaat dari tabayyun bagi kehidupan kita. Jangan mudah diadu domba dengan pemberitaan yang hoax dan fiktif belaka tanpa dipastikan kebenarannya.


Oleh: Normi’an

Posting Komentar

1 Komentar