Ada
sebuah pepatah yang berbunyi, “Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.”
Singkat maknanya, apapun yang akan terjadi ke depannya dalam kehidupan ini
adalah rahasia Allah dan kita tidak pernah tahu pasti seperti apa persisnya. Sekalipun,
mungkin kita sudah menyiapkan rencana terbaik versi kita, kalau bukan jalan
yang Allah izinkan, maka tidak akan terjadi apa yang telah kita rencanakan itu.
Sebaliknya, ada juga hal-hal baik yang tidak pernah kita bayangkan justru terjadi
begitu saja kepada kita.
Pernahkah
kalian dalam suatu perjalanan menyaksikan kecelakaan dengan mata sendiri dan
begitu dengan diri kalian berdiri saat itu, tetapi kalian sedikitpun tidak
terseret dalam kecelakaan tersebut? Pernahkah kalian merasa sangat lapar ketika
di perantauan dan persediaan makanan yang kalian miliki saat itu sudah habis,
tetapi tetangga sebelah kos kalian mengetuk pintu dan membagikan makanannya
pada kalian? Pernahkah kalian tidak belajar sebelum mengikuti ujian, tetapi ujian
kalian berjalan lancar dan mendapat hasil yang memuaskan? Mungkin kalian juga
pernah mengalami hal-hal yang serupa, tidak direncanakan dan tanpa pertanda,
kalian sering mendapat kebaikan-kebaikan yang tidak terduga. Seolah dunia selalu
berpihak pada kita, tetapi hanya ada satu yang terlintas di dalam benak,“Ah,
aku memang beruntung.”
Dengan
penuh rasa percaya diri, ketika berhasil dalam menggapai suatu impian, kita mengatakan
bahwa kita pantas mendapatkannya karena kerja keras yang sudah dilalui. Ketika keberuntungan
menghampiri, kita mengatakan bahwa kita pantas mendapatkannya karena doa-doa
yang sudah kita panjatkan. Namun, mengapa kita bisa begitu yakin semua itu
terjadi hanya karena kerja keras dan doa kita? Mungkin saja selama ini kita
merasa sudah bekerja keras, tetapi pada kenyataannya kita hanya mengeluarkan sedikit
usaha dan membuatnya seolah kita sudah melakukan hal besar. Mungkin saja selama
ini kita sering berdoa kepada Allah, tetapi semata-mata hanya karena meinginkan
hal-hal duniawi, bukan mengharapkan ridho Allah. Lantas, bagaimana bisa kita melupakan
bahwa ada kemungkinan lain yang mendukung hadirnya keberuntungan kepada kita?
Kita
pasti sudah mengetahui, tetapi sering terlupa dan tidak menyadarinya. Ada satu
kemungkinan yang dapat menjawab pertanyaan mengapa kita selalu mendapatkan
kebaikan sekalipun dengan usaha yang seadanya dan doa yang kita panjatkan tidak
setulusnya, yaitu doa dan ridho orangtua kita. Setiap waktu, mereka berdoa
untuk kebaikan kita. Setiap saat ketika kita meminta restu dalam perkara
apapun, mereka setulusnya meridhoi kita. Inilah alasan yang tidak dapat dielakkan
mengapa Allah memudahkan urusan kita dan Allah berikan kebaikan-kebaikan kepada
kita.
Dari
Abdullah bin ‘Amr, dia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Ridho
Allah terletak pada ridho orangtua dan murka Allah terletak pada murka orang tua.’”
(HR. Al-Baihaqy)
Tidak
cukup bagi mereka sekadar merawat dan memberi nafkah kepada kita, sepanjang
masa kita diberi cinta dan kasih sayang, tidak pernah terlupa mereka memanjatkan
doa-doa atas kita kepada Allah. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita sebagai
seorang anak yang selalu menjadi kebanggaan orangtua untuk berbakti kepada
mereka. Berkata dan berbuat baik-lah kepada keduanya agar Allah meridhoi,
lebih-lebih hanya itu yang bisa kita lakukan sebagai ungkapan terima kasih. Sebab,
kita tidak akan pernah mampu membalas apa yang telah mereka berikan kepada
kita.
Oleh: Siti Khairina
0 Komentar