Manusia terlahir di dunia dengan keadaan
miskin, baik miskin harta maupun miskin ilmu. Islam mewajibkan menuntut ilmu
bagi laki-laki maupun perempuan karena ilmu ibarat cahaya yang dapat menyinari
hati yang gelap dan menunjukkan ke arah kebaikan. Artinya, tanpa ilmu seseorang
akan mengalami kesalahan-kesalahan dalam prilaku dan bahkan bisa menghantarkan
kesesatan. Menuntut ilmu di zaman milenial serba canggih, dapat dilakukan
dimana saja, hanya bermodal internet semua orang akan lebih mudah mendapatkan
pengetahuan. Namun, ada suatu yang tidak dimilikinya dibandingkan oleh seorang
guru, yaitu keberkahan ilmu tersebut.
Kata adab berasal dari bahasa Arab, yaitu adaba–ya’dabu–adaban yang berarti
bersopan santun/beradab, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa
adab artinya ialah kesopanan, tingkah laku dan akhlak. Ilmu berasal dari bahasa
Arab, yaitu alima-ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui, sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan ilmu pengetahuan. Seorang penuntut
ilmu harus mengutamakan adab, mengapa? Sungguh tak ada manfaat ilmu setinggi
apapun jika di dalamnya tidak ada adabnya. Sia-sia ilmunya, bahkan malah
menyeret pada kehinaan. Berikut beberapa poin mendasar dan penting untuk
diketahui ketika menuntut ilmu.
1.
Niat yang benar
Menuntut ilmu adalah sebuah ibadah karena
diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala dan rasul-Nya. Ibadah
diterima oleh Allah Subhanahu wa ta’ala ketika kita ikhlas
melaksanakanya. “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap
orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” Jika niat karena Allah maka
dunia dan akhirat didapatnya, sebaliknya jika niat karena dunia maka dunia akan
didapatnya, dan setiap orang pasti menerima balasanya. Niat yang benar adalah
niat memelihara agama, mengikuti sunah Rasulullah, menjauhi kebodohan dan
mensyukuri anugerah akal. Orang yang memiliki niat yang benar, kelak hasinya
pun akan bermanfaat.
2.
Istiqomah dalam
menuntut ilmu
Penuntut
ilmu harus istiqomah disertai dengan usaha bersungguh karena godaan penuntut
ilmu sangat berat. Cara dilakukan untuk tetap istiqomah, yaitu menjauhi segala
sebab yang menjauhkannya dari keberhasilan menuntut ilmu, senantiasa menjaga
kebersihan hati dari segala kotoran atau penyakit hati, memilih teman yang baik,
dan semangat. Setiap penuntut ilmu harus bersunguh-sungguh berusaha disertai
dengan tawakal dan berdo’a kepada Allah agar selalu istiqomah dan tujuan yang
kita inginkan tercapai.
3.
Adab terhadap guru
Hendaknya
murid menyempurnakan adab zahir dan batin. Adab zahir misalnya duduk dengan
tenang dan ta’zhim, tidak mengeraskan suara di depan guru, tidak tertawa, tidak
banyak berkata-kata jika tidak diperlukan, tidak bermain-main, senantiasa
memperhatikan uraian atau penjelasan guru, sedangkan secara batin, seorang
murid terhadap guru harus senantiasa berbaik sangka dengan semua tingkah laku
guru. Kita sebagai penutut ilmu harus bisa menjaga itu semua karena keberkahan ilmu
didapat dari seorang guru.
Kita
sebagai penuntut, ilmu baik di pendidikan normal maupun majelis ilmu, semoga
kita dapat meluruskan niat dan mengamalkan ilmu yang didapat agar kelak
mendapatkan keberkahaan dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Ayo, kita lebih
giat lagi menuntut ilmu hingga akhir hayat kita, tetapi jangan lupa untuk mendahulukan
adab sebelum menuntut ilmu. Sebab, sepandai-pandai orang, jika tidak beradab
maka orang itu tidak ada nilainya.
Oleh: Alfianoor
0 Komentar