Dzulhijjah
adalah bulan ke-12 dari perhitungan Tahun Qamariah. Pada
bulan ini, terdapat
beberapa keutamaan serta amalan-amalan yang dianjurkan. Dalam bulan Dzulhijjah, ada hari-hari yang dipilih oleh Allah Subhanahu
wa ta’ala sebagai hari-hari terbaik,
sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Fajr ayat 1-2.
وَ الْفَجْرِ
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi
fajar. Demi malam yang sepuluh.”
Penafsiran
para ulama ahli tafsir mengerucut kepada tiga pendapat
dan yang paling rajin (kuat) adalah pendapat yang menyatakan bahwa yang
dimaksud adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Dalam
sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada hari di mana amal saleh
pada hari itu lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta’ala daripada hari-hari ini, yakni sepuluh hari pertama Dzulhijah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga
jihad fi
sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi
sabilillah kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa,
raga, dan hartanya, kemudian tidak bersisa lagi.” (HR Bukhari).
Berikut beberapa keutamaan dari
bulan Dzulhijjah.
1. Islam disempurnakan Allah
Subhanahu wa ta’ala pada bulan Dzulhijjah.
2. Puasa Arafah adalah di antara
kekhususan umat Islam.
3. Darah-darah hewan kurban banyak
ditumpahkan pada bulan Dzulhijjah.
4. Dzulhijjah adalah bulan muktamar
umat Islam tingkat dunia.
Berikut beberapa amalan yang dianjurkan pada bulan Dzulhijjah.
1. Melaksanakan ibadah haji dan umroh.
“dan haji mabrur, tidak ada balasan untuknya selain surga.”
(HR.
Muslim)
2. Memperbanyak shalat sunnah.
“Hendaknya kamu memperbanyak sujud lillah, karena tidaklah kami
bersujud kepada Allah Subhanahu wa ta’ala sekali saja, kecuali Allah akan
mengangkat derajatmu karenanya dan menggugurkan dosamu karenanya.” (HR. Muslim)
3. Berpuasa selama sembilan hari,
terutama hari Arafah.
Rasulullah ﷺ biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, hari 'Asyura
serta tiga hari dalam setiap bulan. Imam Nawawi menjelaskan bahwa
puasa pada hari-hari tersebut sangat dianjurkan. Khususnya pada tanggal 9 (yakni hari
Arafah) bagi yang tidak berada di Arafah. “Berpuasa pada hari 'Arafah dapat
menghapuskan dosa di tahun yang lalu dan tahun
setelahnya.” (HR. Muslim)
4. Bertakbir dan berdzikir.
“dan agar mereka menyebut nama Allah Subhanahu wa
ta’ala pada hari-hari yang telah ditentukan.” (Terjemah QS. Al-Hajj: 28)
5. Berkurban pada hari Nahar (tanggal
10 Dzulhijjah) atau pada hari-hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijjah)
“Barang siapa yang memiliki kemampuan, namun tidak berkurban,
makan janganlah sekali-kali mendekati tempat shalat kami.” (Shahih At-Targhiib)
6. Memperbanyak amal shaleh, seperti sedekah, membaca
Al-Qur'an, berbuat baik kepada orang tua (birrul waalidain), silaturrahim,
memenuhi kebutuhan kaum muslimin, menghibur orang yang tertimpa musibah, dan
sebagainya.
7. Bertuabat dari dosa dan maksiat serta
menjauhi larangan Allah Subhanahu wa ta’ala.
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala cemburu, orang mukmin pun cemburu, dan
kecemburuan Allah Subhanahu wa ta’ala adalah apabila seorang mukmin mengerjakan
larangan-Nya.” (HR. Muslim).
8. Melaksanakan shalat Idul Adha.
Oleh: Hafizhatun Nisa
0 Komentar