Stay at Home untuk Cegah Penyebaran Covid-19

sumber foto: dreamstime.com

Stay at Home atau harus tetap di rumah merupakan antisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona. Hingga kini, penyebaran virus corona belum berhenti menjangkiti warga dunia. Pemerintah di berbagai negara termasuk Indonesia menerapkan kebijakan Stay at Home selama 14 hari. Masyarakat dianjurkan untuk tidak keluar rumah dan social distancing demi keselamatan dan kesehatan mereka. Menurut penelitian medis, angka 14 hari adalah masa inkubasi dari virus yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Stay at Home bertujuan untuk mengurangi kegiatan diluar, seperti sekolah, rekreasi, hingga dunia usaha. Dengan membatasi jumlah aktivitas yang ada di luar rumah, mampu mencegah penyebaran virus corona. Oleh karena virus ini bisa berakibat kematian bagi pengidapnya, maka sangat disarankan mematuhi peraturan tersebut untuk tidak keluar rumah jika tidak penting. Akan tetapi, sebagian masyarakat di Indonesia justru kurang menyadari pentingnya berdiam diri di rumah. Jangankan diam di rumah, mereka malah memanfaatkan imbauan pemerintah tersebut untuk pergi berlibur, ada yang tetap melaksanakan aktivitas diluar rumah, seperti acara resepsi bahkan ada juga yang tetap melaksanakan shalat jumat seperti biasa, dan lain sebagainya.

Sebenarnya berdiam diri di rumah saat terjadi wabah penyakit pernah disampaikan Nabi Muhammad ﷺ. Disebutkan bahwa mereka yang mau berdiam diri di rumah masing-masing akan mendapatkan pahala setimpal dengan seorang yang mati syahid. Berikut hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari (3474), an-Nasa’i di dalam as-Sunan al-Kubra (7527) dan Ahmad (26139) lafadz hadis ini riwayat Ahmad.

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قالت : سألتُ رسولَ اللهِ ﷺ عن الطاعونِ ، فأخبَرَني رسولُ اللهِ ﷺ: أنَّه كان عَذابًا يَبعَثُه اللهُ على مَن يَشاءُ، فجعَلَه رَحمةً للمُؤمِنينَ، فليس مِن رَجُلٍ يَقَعَ الطاعونُ فيَمكُثُ في بَيتِه صابرًا مُحتَسِبًا يَعلَمُ أنَّه لا يُصيبُه إلّا ما كَتَبَ اللهُ له إلّا كان له مِثلُ أجْرِ الشَّهيدِ.
إسناده صحيح على شرط البخاري • أخرجه البخاري (٣٤٧٤)، والنسائي في «السنن الكبرى» (٧٥٢٧)، وأحمد (٢٦١٣٩) واللفظ له.

"Dari Aisyah Ummul Mukminin ra, Beliau berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang tha’un (wabah penyakit), lalu Rasulullah SAW memberitahukan kepadaku wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang beriman. Siapa yang menghadapi wabah lalu dia bersabar dengan tinggal di dalam rumahnya seraya bersabar dan ikhlas sedangkan dia mengetahui tidak akan menimpanya kecuali apa yang telah ditetapkan Allah kepadanya, maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mati syahid."

Oleh sebab itu, hendaknya kita menjaga diri dengan tetap berdiam diri di rumah selama pandemi ini. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan di rumah, seperti menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal positif dan juga dapat berkumpul bersama keluarga. Ikuti imbauan pemerintah untuk menjaga jarak dengan orang lain, demikian kita dapat menjaga diri dan juga orang lain dari penularan virus corona. Oleh karena itu, Partisipasi dari semua masyarakat sangat diperlukan untuk menekan angka penyebaran virus corona.



Oleh : Risma Yulia

Posting Komentar

1 Komentar