Bulan Ramadhan disebut juga dengan bulan syahrun mubarak. Hal
ini adalah berdasarkan pada hadis Rasulullah ﷺ, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang
penuh berkah. Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). Setiap ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan
akan Allah lipat gandakan pahalanya. Bulan Ramadhan ini bagaikan teman. Kita mungkin berjumpa dengannya hari ini, tetapi belum tentu kita bisa berjumpa lagi
dengannya di lain waktu. Berpuasa berarti mengatakan, “Ya Allah, aku suka
makanan. Aku suka minuman. Aku suka memenuhi hasratku. Tapi aku lebih
mencintai-Mu. Jadi, aku melepaskan apa yang kusuka untuk menggapai apa yang
Engkau sukai.”
Sepuluh hari pertama pada bulan Ramadhan adalah fase pelimpahan rahmat bagi semua orang, sepuluh
hari kedua merupakan fase pengampunan dari Allah, dan sepuluh hari ketiga
adalah fase terbebas dari api neraka. Allah Ta’ala menyediakan Ramadhan sebagai
fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar. Nabi ﷺ bersabda, “Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat dan Ramadhan ke Ramadhan
menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim). Istimewanya, hadirnya malam penuh kemuliaan dan keberkahan di salah
satu malam pada malam-malam terakhir dan ganjil di bulan Ramadan, yaitu malam Lailatul
Qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah, yaitu di antara sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan merupakan saat diturunkannya Alquranul Karim.
Doa yang dipanjatkan pada bulan Ramadan lebih mustajabah. Hal ini
sesuai hadis Rasulullah ﷺ, “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang
dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan setiap muslim apabila
dia memanjatkan doa maka pasti dikabulkan.” (HR. al-Bazaar, dari Jabir bin Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma Az
Zawaid mengatakan bahwa perawi hadis ini tsiqah). Selain itu, dipertegas dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak ditolak: orang
yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang
terdzolimi.” (HR. at
Tirmidzi).
Kalau semua harta menjadi racun, zakat akan menjadi penawarnya. Kalau sebagian besar usia
berisi dosa, taubat menjadi obatnya. Kalau semua bulan penuh noda, Ramadhan bisa menjadi pemutihnya.
Selamat berpuasa.
Oleh: Dicky Darmawan Putera
0 Komentar