Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang bisa
dikerjakan ketika matahari mulai meninggi. Mengerjakan shalat dhuha hukumnya
sunnah dan boleh dirutinkan. Dalam Risalah Amaliyah yang ditulis oleh H. M. Qusairi
Hamzah dijelaskan bahwa shalat dhuha ini dikerjakan pada waktu matahari sedang
naik setinggi kurang lebih 7 hasta dari bumi (sekitar masuk waktu zhuhur). Akan tetapi, yang lebih afdhal dikerjakan antara jam 8
dan 9. Shalat dhuha dikerjakan sebanyak-banyaknya 8 rakaat dengan 4 kali salam,
sekurang-kurangnya 2 rakaat satu kali salam.
Beberapa orang
tidak bisa menyempatkan waktunya untuk mengerjakan shalat dhuha karena
kesibukan yang banyak, seperti halnya kita sebagai mahasiswa yang memiliki
kesibukan. Namun, ada juga beberapa orang yang menyepelekan shalat dhuha hanya
karna hukumnya sunnah. Padahal, shalat dhuha
memiliki banyak keutamaan dan ganjaran yang besar dari Allah SWT. Berikut beberapa keutamaan shalat dhuha yang perlu kita ketahui.
Pertama, shalat dhuha bernilai shadaqah
bagi seluruh persendian tubuh manusia. Dari Abu Dzar, Nabi SAW bersabda: “Pada
pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah.
Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid
(alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah)
bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai
sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar
(melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti)
dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim)
Kedua, shalat dhuha adalah shalat
al-awwabin (orang yang banyak bertaubat kepada Allah). Hal ini disampaikan Rasulullah
SAW dalam hadits Abu Hurairah ra yang artinya: “Tidaklah menjaga shalat
dhuha, kecuali orang yang banyak bertaubat kepada Allah.” (HR. al-Hakim)
Ketiga, mendapat pahala haji dan umrah yang
sempurna. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang
melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir
pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at,
maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda,
“Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Keempat, bagi orang yang mengerjakan shalat
dhuha akan dibangunkan istana yang terbuat dari emas di surga. Nabi SAW
bersabda: "Barangsiapa yang melaksanakan shalat dhuha sebanyak 12
rakaat, maka Allah akan membangunkannya istana yang terbuat dari emas di surga".
(HR. Tirmidzi)
Selain itu, ada masih banyak
keutamaan-keutamaan mengerjakan shalat dhuha lainnya yang dijelaskan dalam
hadits. Setelah mengetahui beberapa keutamaan shalat dhuha, apakah masih
malas untuk mengerjakannya? Apakah masih beralasan sibuk sehingga tidak
bisa mengerjakannya? Kalau tidak dibiasakan dari sekarang, lalu kapan
lagi kita bisa mengerjakan shalat dhuha? Apakah mengunggu masa tua? Sesungguhnya kita
tidak tahu dengan
seberapa panjang umur kita, karena bayi yang baru lahirpun bisa saja meninggal.
Jadi, sesibuk
apapun luangkanlah beberapa menit untuk mengerjakan shalat dhuha dan kalau bisa
shalat sunnah lainnya pun juga dikerjakan.
Oleh: Eny Rufaidhah
9 Komentar
Masya Allah
BalasHapusMasyAllah keep istiqomah
BalasHapusBismillah, semoga diberikan kemudahan dalam mengamalkan 🤲
BalasHapusmudahan kawa maamalkan...amin..
BalasHapusBarakallah
BalasHapusMasyaa Allah. Mudahan kita semua bisa mengamalkan dan istiqomah
BalasHapusMasyaa Allah. Mudahan kita semua bisa mengamalkan dan istiqomah
BalasHapusMasyaa Allah. Mudahan kita semua bisa mengamalkan dan istiqomah
BalasHapusMasya Allah, semoga kita bisa mengamalkannya dan istiqamah dalam mengerjakannya
BalasHapus