Wisata Religi oleh Bidang Opsyi LDK Nuru Fata 2019


Wisata religi adalah salah satu kegiatan dari LDK Nurul Fata dan lebih tepatnya agenda yang dilaksanakan oleh bidang opsyi. Dimana dalam acara ini LDK Nurul Fata beserta jajaran pengurus didalamnya berkunjung kesuatu tempat. Dari tempat satu ketempat lainnya untuk berziarah ke makam para ulama yang terkenal dan auliya yang kharismatik. Acara ini dilaksanakan pada hari minggu, 15 september 2019 dari pagi hari sampai dengan selesai. Adapun tujuan atau tempat yang dikunjungi berjumlah lima lokasi. Yang pertama Kubah Sohibul wilayah Banjarmasin yaitu kubah Habib Hamid bin abbas Bahasyim (Habib Basirih), yang kedua Kubah Datu bagol dan Datu Bajenggot, yang ketiga kubah Datu kelampayan yang kita kenal dengan syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari pengarang kitab Fiqh Sabilal Muhtadin, yang keempat yaitu kubah guru mulia KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani yang sering dipanggil Abah guru sekumpul martapura, dan yang kelima yaitu bincau tempat terakhir yang disinggahi. 

Di bincau kami megadakan makan bersama, merajut asa, bercanda ria, saling berbagi kebahagiaan. Tujuan diadakannya acara ini diantaranya adalah untuk mengenang sosok yang sangat berjasa dan luar biasa di tanah kalimantan selatan, mentafakkuri nikmat hidup yang diberikan Allah SWT, dan memperkuat tali silaturrahmi dan rasa kekeluargaan sesama anggota LDK Nurul Fata baik pengurus maupun Dewan Senioran. Adapun total dana yang dikeluarkan dari acara ini adalah sejumlah Rp. 1.875.000. Dan yang terakhir harapan kami dari kegiatan ini semoga acara ini mempuyai makna yang luas dan berarti bagi kami. Kebersamaan kami, kebahagiaan kami, kekeluargaan kami, dan rasa nyaman ini tidak Cuma di dunia tetapi juga sampai ke akhirat kelak sebagai bukti bahwa kami pernah duduk, berbicara, dan juga berjuang dalam Dakwah Al-Islamiyah.

Sungguh bersahabat dengan orang-orang yang saleh adalah nikmat yang sangat besar. Umar bin Khattab berkata,
ماأعطيالعبدبعدالإسلامنعمةخيراًمنأخصالحفإذاوجدأحدكموداًمنأخيهفليتمسكبه
“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.”









Posting Komentar

0 Komentar