Jika kita lihat secara sepintas, orang yang
berdo’a itu sama hal nya seperti orang yang lemah dan malas, kenapa ? karena
kerjaannya hanya bisa meminta dengan berdo’a tanpa bekerja keras. Ia lebih
mengandalkan Tuhan mengerjakan segala-nya, sementara ia hanya me-request saja.
Padahal sebenarnya tidak, orang-orang yang gemar memanjatkan do’a adalah orang
yang tawadhu dan tawakkal setelah mereka berusaha. Ia yakin bahwa Allah adalah
pemilik dan penentu segala sesuatunya.
Manusia yang malas berdo’a berarti ia takabbur
atu sombong, dia merasa kalau dia bisa melakukan segala sesuatunya tanpa bantuan
Tuhan, atau bisa jadi, orang yang enggan berdo’a ia adalah orang yang malas
berjumpa dan berkomunikasi dengan sang penciptanya Robbul 'Alamin.
Ketika raga telah lelah berjuang demi mencapai
sebuah impian atau keinginan, maka merendahlah dan serahkanlah segalanya kepada
Allah sebagai penentu sebuah keputusan karna segiat apapun usaha kita, sekuat
apapun keinginan kita, tetap Allah jua lah yang menentukan segalanya,
percayalah ketentuannya yang terbaik untuk kita.
Berdoalah
pada-Nya tanpa henti dan tanpa kenal lelah untuk meminta, karena Allah suka
terhadap hamba-Nya yang selalu datang dan meminta memohon pada-Nya, sebagaiman
firman Allah di dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’min Ayat 60 yang berbunyi:
ادْعُونِي
أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Yang
artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
Oleh karena itu mari kita perbanyak berdo’a kepada Allah, karena do’a adalah senjata paling ampuh bagi seorang mukmin. Tak ada yang bisa mengalahkan kekuatan do’a, kemukjizatan terjadi karena do’a. Jika orang-orang yang tidak beriman mengandalkan akal fikiran, maka senjata terampuh kita adalah do’a.
By Rizka Annisa
LDK_Berdakwah, Keep Istiqamah
0 Komentar